Minggu, 25 Desember 2011

Lagi :Berdamai dengan Benci

Malam ini, aku kembali tertatih, mengeja ulang dalam ingatanku, kata-kata penyemangat dari mereka yang membantuku bertahan hingga sekarang. Juga kueja pelan sebaris ayatMU yang bapak bacakan di kala diri gersang, kering karena embun-embun semangatku terserap habis oleh sebuah rasa : kebencian. Al Baqarah 216....

Boleh jadi apa yang kamu benci baik bagimu. Allah Mengetahui sedangkan kamu tak mengetahui

Ahh.... keikhlasanku ternyata masih bertembok. Menjeda. Berbatas. Nyata sekali banyak keluhku yang bergema di setiap sudut ruang kehidupanku kala itu. sekarang juga tak jauh beda.Ya, Aku masih belum memiliki ikhlas yang tanpa batas. Sebuah kata yang sungguh mudah terucap, namun pelik dalam mengurainya menjadi tindak nyata.

Maka biarlah kini kata-kata penyemangat mereka, berjuang menyelamatkanku kembali sebelum keluh itu terucap.

"Menjadi bisa dalam hal yang kau sukai, itu biasa. Tapi menjadi bisa dalam hal yang TIDAK kau sukai, itu luar biasa..."

dan sekali lagi, hati tercabik mengenangnya. Nina, jadilah luar biasa. Kau bisa. Berdoalah dan mintalah tolong pada Yang Maha Kuasa. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar