Kamis, 01 September 2011

Renungan tentang mati




Kematian dan kelahiran datang beriringan, bersama tangis dan syukur.  Baru kemarin ada jiwa yang dititipkan Allah, hari ini  ada jiwa yang telah  diambil kembali olehNya.

Antara “kehilangan” dan “hilang”, aku mengerti harus  siap untuk keduanya. Kematian orang lain, juga kematian diri sendiri.

Kapankah nafas terakhir kita? Memikirkannya, ada rasa takut yang menjalar : bagaimanalah bila bekal belum cukup? Bisa pula ada rasa bahagia, karena kita akan menghadapNya, pertemuan dengan Sang Kekasih.
Bila mengandaikan “Esok aku akan mati”, rasanya tidak penting lagi segala sikap yang condong ke duniawi. Khawatir, takut, galau akan kepahitan dunia, rasanya menjadi tidak penting lagi. Karenanya, mengingat mati bisa menjadi obat dan pelajaran terbaik untuk tidak meratapi kepahitan hidup.

Bila mengandaikan “Esok aku akan mati”, rasanya sungguh ingin melakukan segala yang terbaik untuk hari ini. Tidak penting lagi perasaan marah ataupun dendam pada orang lain. Bila esok adalah kematian, mengapalah tak mencoba memberikan kebaikan pada semuanya? Pada musuh sekalipun. Memaafkan akan segala sikap yang pernah menimbulkan lara di hati, melupakan semua pertengkaran sepele…

Bila mengandaikan “Esok mereka tak ada”, rasanya sungguh ingin melakukan yang terbaik untuk membahagiakan orang-orang terkasih. Mendengarkan segala cerita, meringankan beban, memberikan senyum, dan kebaikan lain. Di sisi lain juga mencoba menghilangkan segala sikap terlalu bergantung,  bagaimanapun, mungkin saja harus menjalani hidup sendiri tanpa mereka, dan saat itu benar-benar terjadi, ruang keikhlasan harus dibuka lebar-lebar: bukankah memang setiap  diri adalah milikNya, dan Ia berhak mengambilnya kapanpun?

Bila esok adalah nafas terakhir kita, atau nafas terakhir orang-orang yang kita kasihi, rasanya setiap detik di hari ini akan begitu penting. Bergegas, lakukan yang terbaik, sebelum semuanya terlambat…karena waktu terus berlalu, dan takkan pernah ia kembali…

(sepucuk belasungkawa untuk Bayu, semoga diterima di sisiNya, dan semoga orang-orang yang ditinggalkan diberi ketabahan…amiin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar